Nothing But Love

Rating:★★
Category:Books
Genre: Teens
Author:Laire Siwi Mentari
Penerbit: KataKita
Jumlah Halaman: 196
Tahun pertama terbit: 2004

Aku penasaran banget sama novel ini. Sering disebut-sebut di berbagai media sebagai novel best seller (dan emang iya). Laire sendiri sering ditulis di media dan bakat nulisnya sering dihubung-hubungkan dengan ayahnya, Sitok Srengenge, penyair papan atas. Kalau aku sih yakin, meski bakat itu menurun dari ayahnya, novel ini tetep kerja kerasnya sendiri.

Aku semakin penasaran ketika di cover belakang novel ini sama sekali enggak ada sinopsisnya. Yang ada adalah testimonial dari orang-orang terkenal: Dewi Lestari, Riri Riza, Linda Christanty dan Fira Basuki. Intinya, mreka semua bilang novel ini asyik, ringan, renyah, cocok untuk bacaan remaja gaul.

Memang itu juga yang kurasain waktu baca novel ini: ceritanya renyah dan gurih. Laire menulis dengan bahasa gaul Jakarte. Ceritanya tentang Airel yang ditaksir sama tiga cowok sekaligus (lihat covernya dong, ah!). Hayo, bingung kan jadinya milih yang mana? Tadinya sih aku berharap banyak dari judul-nya yang keren: Semata Cinta. Maksudku, novel ini akan lebih dari sekedar novel remaja tentang siapa naksir siapa. Ehm, ternyata memang tentang itu aja.

Yang bikin novel ini unik adalah endingnya. Laire bisa membuat ketegangan memuncak di lembar-lembar terakhir novel. Pembaca semakin dibuat penasaran, dan… endingnya adalah tanda tanya . Laire sengaja membuat ending terbuka yang bisa ditafsirkan sendiri sama pembaca. Tapi sebenarnya nggak nggantung banget kok, soalnya dia sudah membuat clue di tengah-tengah.

Sekarang aku lagi penasaran sama novel kedua Laire yang covernya keren abis: Aphrodite. Katanya sih lebih dalem. Tapi, ehm, aku nggak akan komentar sebelum baca sendiri novelnya.

A.K.


Comments

Popular posts from this blog

Lakemba Library

Kiriman Tak Sampai

Harness

Be Careful What You Wish For

Score!

Barbie this arvo?

SISTEM ZONASI SEKOLAH DI JERMAN: Pengalaman Lil A Masuk Gymnasium

Boxing Day

Satu, Dua, atau Tiga Kecupan?

Dewi Lestari dan Saya