Cinta Tidak Pernah Salah (?)

Yesterday, I accidentally watched an infotaintment (hem, anytime you turn your tv on, n searching any channels, u’ll end up watching this show, right?).


 


Pas banget beritanya tentang Glenn Fredly (emang lagi hot2nya ya?). Mengomentari kisah cintanya dengan you-know-who, dia bilang gini, “CINTA TIDAK PERNAH SALAH.”


 


Oh really? Aku jadi kepikiran terus ama ucapan Glenn sepanjang sore itu.


Benarkah cinta tidak pernah salah? Benarkah tindakan mencintai seseorang dapat selalu dimenangkan atas keadaan dan aturan apapun?


 


We live here, sharing the world w other people, then we should obey the rules. Am I correct?


 


Misalnya gini deh, aku pasti akan melting (umm, mungkin malah sampai menyublim) kalau Glenn nyanyi di depanku (Mala Darling, he will never do that-Red). Dan aku pasti langsung jatuh cinta!


Terus, kalok semisal Brad Pitt menghampiriku dan memamerkan his yummy butt (Mala Darling, this is also impossible- Red), aku juga akan langsung jatuh cinta!


(Gampang banget yah, jatuh cintanya?  ).


Tapi kan enggak bener kalau jatuh cinta-nya diterus2in, karena aku sudah berkomitmen (menikah maksudnya). Masak bilang begini, “I’m sorry Darling, I’m falling in love with  somebody else, I’ll leave you now. Bubye.”


 


What if that happens to you?


What if someone you love, cheats on you?


 


Apa cinta masih layak dipertahankan atau diperjuangkan kalau berpotensi mengubah kita menjadi pengkhianat?


  


A.K.


(kok jadi serius?)

Comments

Nurhadi Inc. said…
Cinta memang misteri (*Gak nyambung...:))
Nadiah Alwi said…
"Apa cinta masih layak dipertahankan atau diperjuangkan kalau berpotensi mengubah kita menjadi pengkhianat?"

gak banget dunk! --> ikutan serius ;D

Popular posts from this blog

Naik Garuda

Ke Dokter

STEP-BY-STEP Mendaftar BPJS Kesehatan Secara Online (dengan gambar)

12 Buku Cerita Berbahasa Inggris Untuk Batita dan Balita

Kiriman Tak Sampai

Profesi Kita, Impian Yang Hidup

Cinta Adisty

"LHO MASIH KECIL KOK SUDAH KELAS 2?"

BUKU YANG KUBACA 2016

Satu, Dua, atau Tiga Kecupan?