Posts

Showing posts from 2010

Kiriman Tak Sampai

Sedih tak berujung. Aduh, apalagi ini? Ceritanya begini, masih ingat kisah bulan Februari lalu, saya titip dibelikan buku-buku dari Indonesia untuk 'tambahan gizi'. Adik saya mengirimkannya lewat sea mail karena biaya mahal untuk paket 4 kg. Ternyata, sampai sekarang, paket lewat laut itu belum sampai ke alamat saya. Sudah lima bulan ya? Minggu kemarin saya minta tolong Adik untuk menanyakan ke kantor pos sana. Katanya sih sudah dikirim dan sampai ke Australia. Hanya saja tidak bisa dicek posisi sebenarnya. Pencarian saya lanjutkan di Pos Australia sini. Saya mengirimkan email komplain lewat website mereka. Ternyata langsung dibalas dan meminta nomor artikel, agar bisa ditelusur jejak paketnya. Saya kirimkan lagi nomor artikel dari pindai kuitansi pengiriman. Ternyata setelah dicek, tidak ada artikel dengan nomor tersebut. Auw, lemaslah saya. Itu buku-buku penting, lezat dan bergizi. Terus sekarang bagaimana dong? Haruskah saya pasrah dan berdoa? A.K. ps: moral of the story: ne

Jumpa Melina Marchetta

Image
Me with Melina Marchetta herself Novel Looking For Alibrandi adalah teenlit pertama yang saya baca, sekitar tahun 2004 ketika teenlit mulai booming di Indonesia. Novel ini sangat bagus, baik dari segi cerita maupun gaya penulisan. Tokoh utama dalam novel tersebut, Josie Alibrandi adalah gadis pemarah, karakternya ditulis dengan sangat hidup oleh Melina Marchetta (baca: Marketa). Saya langsung jatuh cinta pada novel ini dan pada penulisnya. Novel ini saya jadikan standar novel teenlit yang bagus, sehingga seringkali saya harus kecewa membaca novel-novel teenlit yang lain.  Tidak berlebihan kalau kemarin saya senang luar biasa bisa ‘bertemu’ dengan Melina Marchetta herself . Melina merupakan tamu dalam talkshow yang diadakan dalam rangkaian Sydney Writers Festival 2010. Selain Melina, hadir juga David Levithan, penulis novel young adult (teenlit) bertema gay. Talkshow ini dipandu Judith Ridge, jurnalis ABC. Jauh-jauh hari sebelum acara ini saya sudah ‘pesan’ ke suami untuk

Time Flies When You Put Your Baby at Childcare

Image
Setiap kali ada yang tanya mengapa kita berencana masukin Ayesha (20 bulan) ke childcare, suami saya pasti bilang, "Biar Mala ada waktu untuk nulis." Ouw, that is so sweeeeeet... Tapi itu juga memaksa saya untuk 'produktif' dan lebih bisa menata jadual kegiatan sehari-hari. Childcare di Australia sebenarnya fungsinya sama dengan Tempat Penitipan Anak di Indonesia. Childcare di sini bukan sekolah TK. Anak-anak sejak usia 6 bulan sampai 5 tahun bisa dititipkan seharian di Childcare kalau orang tuanya bekerja/sekolah. Untuk anak usia di atas 5 tahun wajib untuk masuk Kindergarten (selama 1 tahun), dilanjutkan dengan sekolah dasar (Primary School). Beda dengan Sekolah Dasar yang digratiskan untuk citizen dan permanent resident, Childcare ini biayanya mahal banget. Makanya tidak semua orang mampu menitipkan anaknya ke Childcare. Di Lakemba Childcare, biaya nya $73 per hari. Biaya dihitung per hari meskipun jam masuk dan keluarnya bebas. Anak yang hanya masuk setengah h

Be Careful What You Wish For

Image
Mungkin Tuhan lagi sayang sama saya. Atau mungkin sambungan Sydney-Surga sedang lancar sehingga doa saya terdengar. Musim panas kali ini Tuhan menghadiahi saya dengan Golden Key , yang dititipkan pada manajer promosi Sydney Olympic Park . Siapa yang nggak suka barang gratisan? Saya hobi banget ikutan kuis yang nggak pakai keluar uang. Bulan lalu saya ikutan kuis di website Sydney Olympic Park. Pertanyaannya sederhana: tuliskan apa yang ingin Anda lakukan di Sydney Olympic Park. Gampang kan? Iya, kalau nulisnya pakai bahasa Indonesia, hehehe. Tapi dasar saya tukang mengkhayal, saya mengirim cerita hipos banget (dengan grammar seadanya) dan mengirimkannya. Tiap selesai sholat saya berdoa sama Allah agar saya menang kuis itu (fyi, saya biasa minta apa saja sama Allah, terang-terangan nggak pakai malu-malu).  Kenapa saya bela-belain berdoa? Soalnya hadiahnya bejibun, banyak banget. Ini dia ... (drum roll...) Tiket menonton tenis Medibank Internasional Tiket menonton pertandingan Kri

Bahasa Ayesha

Image
Dalam sebulan belakangan ini, perkembangan bahasa Ayesha (18 bulan) meningkat pesat. Sebelumnya, Ayahnya khawatir Ayesha terlambat perkembangan bahasanya. Mungkin karena asupan bahasanya agak kurang (kami cuma tinggal berempat serumah, dan saya bukan Ibu yang cerewet), atau mungkin karena faktor dwibahasa (kami menggunakan bahasa Indonesia, sementara kakaknya, Anindya, dan lingkungan tempat tinggal kami menggunakan bahasa Inggris. Ternyata perkembangan Ayesha baik-baik saja, hanya masalah waktu. Mungkin selama ini dia masih sibuk mengamati bagaimana kami bicara dan bagaimana kata-kata diucapkan. Sebulan terakhir ini Ayesha sudah bisa mengucapkan sendiri (tanpa menirukan) lebih dari tiga puluh kata-kata tunggal, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Dan lebih banyak lagi kata-kata yang dia mengerti, meskipun dia belum bisa mengucapkannya. Kami tidak secara sengaja mengajarkan kalimat tertentu dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, mana yang lebih mudah diucapkan

Tahun Yang Penuh Dengan (Rencana) Liburan

Image
Setiap orang punya kelemahan. Saya: terobsesi dengan liburan. He-who-can-not-be-named-in-this-blog has his ideal holiday like this: napping in his old bedroom after eating Rawon and Sambel Tempe Penyet, and then having afternoon tea with Mama and Bapak in their cozy dining room. Nice. I love that too (except that I don't eat Rawon). It just that I have my very own version of perfect holiday. Versi saya: mengunjungi satu tempat baru (lebih sip lagi kalau negara baru), menginap di hotel ( preferably beach front ), makan enak tanpa harus memasak, dan leyeh-leyeh sementara anak-anak bermain sendiri (atau sama Bapaknya, hehehe).  Begitulah, awal tahun 2009, cita-cita saya dan dia-yang-tidak-boleh-disebut-namanya datang ke Sydney sama sekali berbeda. Dia kembali untuk mengejar phDnya, sementara saya kembali melunasi 'utang' jalan-jalan di Aussie. Pada masa-masa prihatin dua tahun pertama kami tinggal di Sydney, praktis kami belum pernah ke mana-mana di luar Sydney. Pali