Ada Apa Dengan Ayesha?

Pada hari ulang tahun Ayesha yang pertama, Nino menyelamati saya karena telah sukses memberi ASI untuk Ayesha selama setahun penuh.

Saya memberinya ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan tetap memberi ASI tanpa campuran susu formula sampai sekarang. Tantangan membesarkan anak di sini terasa lebih berat karena tidak ada dukungan dari keluarga dan tidak ada pembantu, namun sisi baiknya adalah dukungan pemberian ASI jauh lebih baik daripada di Indonesia.

Di sini, sejak lahir, Ayesha sudah langsung diberikan ke saya untuk disusui. Satu jam pertama, dalam balutan selimut, Ayesha sudah berusaha mencari sendiri puting susu ibunya. Selanjutnya, bayi tetap dirawat dalam satu ruang dengan ibunya. Perawat hanya sesekali datang kalau dibutuhkan, termasuk memberi tahu cara menyusui yang benar.

Beda sekali dengan pengalaman saya melahirkan Anindya di Yogyakarta. Setelah melahirkan, setiap sore bayi Anindya dibawa oleh perawat dan baru dikembalikan esok paginya, begitu selama tiga hari saya di rumah sakit. Anindya juga diberi susu formula dari botol oleh pihak rumah sakit, tanpa sepengetahuan saya. Baru kemudian saya tahu kalau pemberian susu formula akan memperlambat bayi belajar menyusu ASI.

Di sini, jarang sekali saya temui iklan-iklan susu formula di media, apalagi di rumah sakit. Yang saya tahu, hanya ada satu merek yang ada di apotek-apotek. Beda dengan di Indonesia, merek susu formula berlomba-lomba menjadi sponsor di rumah sakit. Mungkin pihak pemberi layanan kesehatan mendapat manfaat jika merekomendasikan merek tertentu.

Saya merasa gagal memberi yang terbaik untuk Anindya, saya hanya menyusui sampai dia berusia enam bulan, itu saja tidak eksklusif. Masalahnya, ketika Anindya berusia tiga bulan, saya sakit Demam Berdarah dan perlu dirawat inap di rumah sakit selama seminggu. Setelah itu produksi ASI saya berkurang dan saya tidak berdaya untuk tidak memberinya susu formula.

Karena pengalaman saya tersebut, saya bertekad menyusui Ayesha terus. Hasilnya ASI dan susu formula memang jauh berbeda. Ayesha jarang sekali sakit, hanya satu kali demam ketika dia berusia delapan bulan. Setiap ada gejala sakit, saya hanya memberinya ASI lebih banyak, dan penyakitnya tidak jadi kambuh.

Keseriusan dan tekad saya memberi ASI pada Ayesha membuat saya patah hati ketika dua minggu yang lalu Ayesha menolak minum ASI. Hari itu kami jalan-jalan ke Watson Bay naik ferry, dan juga mendaki bukit menuju mercusuar. Dalam perjalanan, saya mencoba menyusui Ayesha, tapi dia menolak. Padahal biasanya dia minum ASI setiap tiga jam. Di tempat bermain, di dalam kapal dan di kereta, saya coba dan coba lagi, tapi Ayesha tetap menolak. Saya sempat frustasi ketika kami sampai di rumah malam harinya, Ayesha tetap menolak ASI. Parahnya lagi, dia juga menolak minum segala jenis cairan. Saya takut sekali dia dehidrasi dan menjadi sakit karena kurang nutrisi.

Saya cek di website babycenter yang selama ini menjadi tempat saya bertanya masalah anak. Ternyata ada beberapa bayi yang suatu saat menolak ASI begitu saja. Alasan pertama, bisa jadi karena dia sakit, nggak enak badan, hidung buntu atau lidah pahit yang membuat dia nggak enak minum ASI. Kemungkinan kedua adalah karena bayi trauma menyakiti ibunya ketika dia minum ASI. Saya baru ingat bahwa hari-hari terakhir ini saya sering menjerit terkejut karena Ayesha menggigit kuat puting susu saya. Ya, bisa jadi gabungan dua kemungkinan itu.

Terbangun tengah malam, Ayesha saya beri ASI hasil perahan dengan menggunakan sendok. Lumayan dia mau minum sedikit-sedikit, daripada tidak sama sekali. Untungya esok harinya, jam 10 pagi Ayesha sudah mau minum ASI lagi, dengan saya yang berjanji tidak menjerit kalau Ayesha menggigit-gigit.

Ternyata saya lebih sengsara kalau Ayesha tidak mau minum ASI daripada ketika dia membangunkan saya berkali-kali di malam hari untuk minta minum.

A.K.

Comments

Dini Rachmawati said…
great mom..!!!
Donna Nadira said…
setuju!
Selamat ulang tahun Ayesha...
Btw, saya juga patah hati berat waktu Abyaz self weaning umur 14 bulan. Pdhl, sy berhasil nyusuin Alfan smp umur 2thn.
Smg Ayesha bisa nyusu sampai 2thn yaa?
selamat ulang tahun..
dan terima kasih share nya..
:)
indah zetha said…
Happy b'day ayesha...
ASI emang bagus bwt anak, gratis pula... Hehehe...
Moga2 yesha ga ngambek minum ASI ya ;p
ade kumalasari said…
makasih ya...
ade kumalasari said…
thank you...
ade kumalasari said…
moga2 aja, mohon doanya ya...
ade kumalasari said…
you're welcome.
ade kumalasari said…
wah, jangan sampe lagi, Mamanya yang bingung.
Selamat menyusui...! :-)
ade kumalasari said…
makasih... tambah semangat!
Dina Mama 2F said…
super mom^_^
Aku ngalamin juga Mala. Waktu aku digigit, terus teriak, habis itu Kira susah banget nyusu. :( Tapi gak lama dah mau lagi sih. Anakku yg pertama cuman minum ASI 3 bulan karena aku sakit. Beda jauuuuh, ama adeknya. Dulu dia bentar2 sakit. Yg kedua sekarang, demam sejauh ini baru 2 kali (flu doang). Hehehe. ASI memang hebat yah.
ade kumalasari said…
weleh, kok persis sih pengalamannya. ASI emang oke banget. makanya aku encourage adik iparku untuk nyusuin terus. first time Mom kadang masih bingung soal kayak gini, harus didukung terus.

Popular posts from this blog

Memulai Investasi Reksadana

Live The Dream

Fitnes, Penting Gak Sih?

"LHO MASIH KECIL KOK SUDAH KELAS 2?"

Love at Every Byte

Kiriman Tak Sampai

Penulis Kurang Gizi

Testimonial

The Drama