Posts

Showing posts from December, 2018

BUKU YANG KUBACA 2018

Image
Di tahun ini, aku lebih banyak baca buku digital dibandingkan buku fisik. Nyaris tidak beli buku fisik lagi. Sepanjang tahun cuma beli 3 buku fisik berbahasa Jerman untuk anak-anak. Untuk buku digitalnya, aku beli di Amazon (kindle), Google Play Books (hp android), dan langganan Gramedia Digital (dulu Scoop) yang kubaca di iPad mini. Kelebihan beralih ke digital, aku lebih mementingkan baca buku daripada beli buku (nggak usah tersinggung, aku nggak sekad ar mengingatkan  🙏  kok  😂 ). Cukup beli ebook yang benar-benar mau kubaca aja. Ini daftar lengkap bukunya ya. 1. The Danish Way of Parenting - Jessica J. Alexander & Iben D. Sandahl. Ini buku yang kuterjemahkan ke bahasa Indonesia, diterbitkan  Bentang Pustaka . Strongly recommended. 2. Aroma Karsa - Dee Lestari . Aku bacanya di hape, langganan cerita bersambung Senin-Kamis dari Bookslife. 3. Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi -  Yusi Avianto Pareanom . Satu-satunya buku cetak yang kubawa ke Frankfurt, hadiah dari

MENJADI IBU YANG TIDAK SEMPURNA

Image
Lil A dan hasil masakannya. "Yak, sudah enak." Menjadi ibu itu berat. Apalagi ibu zaman sekarang ya, yang kadang dituntut untuk tampil sempurna di sosial media. Sebenarnya ya nggak ada yang nuntut sih. Tapi kadang kita mbatin kalau ada postingan ibu-ibu yang bikin kita iri, bisa masakin bekal anak tiap hari, dibentuk lucu-lucu, anak-anaknya pakai baju tersetrika licin, seragam putihnya tanpa noda berkat bayclin. Sungguh aku kagum padamu ibu-ibuuuu. Tapi apa benar anak-anak kita membutuhkan sosok ibu yang sempurna? Yang selalu siaga mengerjakan apapun dengan cepat dan tepat, nggak pernah mengeluh, dan nggak pernah salah? Ibu juga manusia kaleee, nggak ada yang sempurna. Dulu pas jadi ibu muda, saya pun berusaha ikut ‘perlombaan tak kasat mata’ untuk jadi ibu yang sempurna. Hati saya teriris-iris melihat postingan bekal anak unyu-unyu, sementara saya cuma bisa gorengin nugget. Bisa ditebak insekyuriti saya di bidang apa, hahaha. Tapi lambat laun saya sadar kalau perlo