Be Careful What You Wish For
Mungkin Tuhan lagi sayang sama saya. Atau mungkin sambungan Sydney-Surga sedang lancar sehingga doa saya terdengar. Musim panas kali ini Tuhan menghadiahi saya dengan Golden Key, yang dititipkan pada manajer promosi Sydney Olympic Park.
Tiket menonton tenis Medibank Internasional Tiket menonton pertandingan Kriket di Stadion ANZ Monthly Pass untuk masuk Aquatic Centre Sewa Sepeda, dengan total nilai $240 Voucher makan siang di Armory Wharf Cafe sebesar $150 Tiket menonton konser Taylor Swift di Acer Arena Tur naik kereta di Newington Army Menginap semalam di Novotel, plus makan malam
Siapa yang nggak suka barang gratisan? Saya hobi banget ikutan kuis yang nggak pakai keluar uang. Bulan lalu saya ikutan kuis di website Sydney Olympic Park. Pertanyaannya sederhana: tuliskan apa yang ingin Anda lakukan di Sydney Olympic Park. Gampang kan? Iya, kalau nulisnya pakai bahasa Indonesia, hehehe. Tapi dasar saya tukang mengkhayal, saya mengirim cerita hipos banget (dengan grammar seadanya) dan mengirimkannya. Tiap selesai sholat saya berdoa sama Allah agar saya menang kuis itu (fyi, saya biasa minta apa saja sama Allah, terang-terangan nggak pakai malu-malu).
Kenapa saya bela-belain berdoa? Soalnya hadiahnya bejibun, banyak banget. Ini dia ... (drum roll...)
Gilak, banyak banget kan? Itu masih ditambah merchandise dari sponsor: tas, kaos, mainan bola, dan tikar piknik. Saya hampir nggak percaya waktu ditelpon sama manajer promosinya kalau saya menang kuisnya. Mulut saya tidak bisa berhenti tersenyum, otak saya tidak bisa berhenti menyanyi, sampai seorang kurir datang menyampaikan amplop keramat bertuliskan GOLDEN KEY.
Mungkin Tuhan kasihan sama saya. Liburan musim panas kali ini sebenarnya saya pengen main ke Gold Coast, dan Brisbane, atau nonton Rafael Nadal beraksi di Australian Open di Melbourne. Apa daya Nino dan Anindya tidak mendukung saya, hiks. Gapapa, Tuhan Maha Adil, Maha Pemurah, saya diberi bonus yang melimpah. Nilai hadiah ini bisa ribuan dolar loh.
Hampir semua hadiah sudah kami ambil, kecuali yang sewa sepeda dan tur kereta. Untuk nginap di Novotel, kami sudah berhasil booking untuk bulan April. Duh, susyahnya cari tanggal kosong di Novotel.
Cerita-ceritanya sudah saya tulis di kompasiana. Maaf ya, tidak saya salin di sini, habis Multiply sering ngaco sih, sering lambat dan susah dibuka. Saya kasih bonus foto-foto deh, hehehe.
A.K.
ps1: moral of the story: kalau berdoa sama Tuhan yang jelas maunya apa. Misalnya, jangan cuma bilang "Tuhan, luluskan saya". Tapi bilang: "Ya Tuhan yang Maha Baik, luluskan saya pada bulan Juli tahun ini dengan nilai skripsi A sehingga saya bisa wisuda bulan Agustus". *melirik adik saya*
ps2: jangan lupa baca cerita saya di sini ya... thanks
Comments
Pantesan aku merasa kehilangan tulisan2mu akhir2 ini, hiks!
walau kadang kalo inget jadi senyum2 sendiri kerana yg di ucap dalam doa kadanag2 hal yg bagi orang lain keliatan remeh temeh.
btw, aku udah pesan LDL ke adikku. bentar lagi dikirim ke Sydney. cihuy! gak sabar nih baca bukunya Ima.
(cuman ini nihon-go yg aku bisa, ihiks)
dia sih mendukung liburan, cuman gak mau keluar uang aja... hiks
Jadi malu, ihiks!
LDL non fiksi lo, Say, jadi jangan samakan dengan novel2 remajamu yg keren2 itu :-p
Gaya nulisku juga jadul, aiiiiiiiiiiiih, jadi gak PD, hehehe :-D
Uhuks, para lelaki :-p
*kontes suami-siapa-paling-nggak-romantis masih lanjut? hehehe