Nasi Goreng
Dulu saya tidak tahu kalau makanan khas Indonesia adalah nasi goreng. Saya baru 'ngeh' setelah tahu nasi goreng begitu populer di Sydney.
Orang sini menyebut dan menuliskannya: Nasi Goreng, bukan fried rice. Mereka melafalkannya dengan 'go' yang panjang, menjadi nasi goooreng. Masakan khas Indonesia ini, selain menjadi menu wajib di warung Indonesia, juga menjadi menu sarapan pagi di kafe-kafe.
Suatu ketika saya makan siang di Marrickville Post Cafe (hehe, gaya banget ya?). Saya deg-degan juga karena baru kali ini saya memberanikan diri makan di kafe. Sendirian dan hamil besar lagi. Biasanya saya ke kafe cuma beli kopi, itu aja kafe yang di pinggir jalan. Kafe-kafe di sini biasanya mempunya 2-3 menu pilihan untuk setiap jam makan. Saya lihat di daftar menu untuk hari ini, ternyata menu sarapannya adalah Special Nasi Goreng: fried rice with shredded chicken and spring onion, topped with fried egg. Batin saya, kalau cuma begitu mah saya bisa bikin sendiri di rumah, nggak perlu ke kafe. Untung saya datang untuk makan siang. Akhirnya saya pilih menu yang ini: "Salt and pepper squid served with kumera and rocket salad". Artinya: cumi-cumi goreng tepung diberi taburan lada hitam dan garam, disajikan dengan potongan ketela rebus dan lalapan daun pahit. Lumayan enak sih, cuman enggak kenyang.
Selain nasi goreng, masakan Indonesia lain yang populer di sini adalah Gado-gado. Mereka juga melafalkannya gado-gado. Biasanya di restoran atau di buku resep ditulis keterangan: vegetable salad with peanut dressing. Yang juga populer adalah kecap manis dan Indomie. Kecap manis biasa digunakan di resto-resto Asia seperti Cina, Thailand dan Vietnam. Sementara Indomie goreng bisa dibeli di mana-mana, mulai di supermarket besar sampai warung kepunyaan orang Arab atau Bangladesh. Indomie banyak disukai karena harganya murah, hanya 45 sen, separuh dari harga mie instan lainnya, sementara rasanya jauh lebih enak.
Jadi jangan heran kalau suatu saat Anda mengunjungi Sydney ada yang bilang begini, "Are you from Indonesia? Apa kabar? I like Nasi Goooreng."
A.K.
Orang sini menyebut dan menuliskannya: Nasi Goreng, bukan fried rice. Mereka melafalkannya dengan 'go' yang panjang, menjadi nasi goooreng. Masakan khas Indonesia ini, selain menjadi menu wajib di warung Indonesia, juga menjadi menu sarapan pagi di kafe-kafe.
Suatu ketika saya makan siang di Marrickville Post Cafe (hehe, gaya banget ya?). Saya deg-degan juga karena baru kali ini saya memberanikan diri makan di kafe. Sendirian dan hamil besar lagi. Biasanya saya ke kafe cuma beli kopi, itu aja kafe yang di pinggir jalan. Kafe-kafe di sini biasanya mempunya 2-3 menu pilihan untuk setiap jam makan. Saya lihat di daftar menu untuk hari ini, ternyata menu sarapannya adalah Special Nasi Goreng: fried rice with shredded chicken and spring onion, topped with fried egg. Batin saya, kalau cuma begitu mah saya bisa bikin sendiri di rumah, nggak perlu ke kafe. Untung saya datang untuk makan siang. Akhirnya saya pilih menu yang ini: "Salt and pepper squid served with kumera and rocket salad". Artinya: cumi-cumi goreng tepung diberi taburan lada hitam dan garam, disajikan dengan potongan ketela rebus dan lalapan daun pahit. Lumayan enak sih, cuman enggak kenyang.
Selain nasi goreng, masakan Indonesia lain yang populer di sini adalah Gado-gado. Mereka juga melafalkannya gado-gado. Biasanya di restoran atau di buku resep ditulis keterangan: vegetable salad with peanut dressing. Yang juga populer adalah kecap manis dan Indomie. Kecap manis biasa digunakan di resto-resto Asia seperti Cina, Thailand dan Vietnam. Sementara Indomie goreng bisa dibeli di mana-mana, mulai di supermarket besar sampai warung kepunyaan orang Arab atau Bangladesh. Indomie banyak disukai karena harganya murah, hanya 45 sen, separuh dari harga mie instan lainnya, sementara rasanya jauh lebih enak.
Jadi jangan heran kalau suatu saat Anda mengunjungi Sydney ada yang bilang begini, "Are you from Indonesia? Apa kabar? I like Nasi Goooreng."
A.K.
Comments
dulu pernah ketemu backpacker asal jerman, dia juga suka banget sama nasi goreng...
wah, bisa jadi obat kangen rumah bagi yg lg di rantau ya?
tapi, kalau aku bisa masak, kayaknya emang lebih puas bikin sendiri kok.
di buru CIA KGB FBI dan MOSSAD, ahli rakit nuklir eceran juga. heheheh
hebat bener ya?
awas jauhi aku !!