BBQ Party

Karena cuaca sudah mulai dingin, memasuki winter, saya memprovokasi beberapa teman untuk mengadakan pesta barbekyu (gimana ya ejaan resmi dalam Bahasa Indonesia nya?). Memang musim dingin begini enaknya bakar-bakar. Minggu kemarin jadi juga kami serombongan bakar-bakar di Federal Park, Glebe.

Orang Aussie suka sekali barbekyu-an. Mereka biasa menyingkat Barbecue menjadi Barbie. Bisa dikatakan masakan khas mereka adalah BBQ (mungkin lebih enak disingkat begini ya?). Dari pengalaman saya ikutan BBQ ala Aussie dan ala Indo, inilah beberapa catatan perbedaannya.

1. Peserta
Bule biasanya lebih sedikit pesertanya, hanya 2-4 keluarga. Kecuali bule campur seperti Italia atau Yunani yang memang suka kumpul-kumpul. Bandingkan dengan orang Indo yang rasanya nggak seru kalau pesta cuma orang sedikit. Kalau perlu orang sekampung ikut semua. BBQ kami minggu lalu dihadiri 12 keluarga.

2. Lokasi
Bule biasanya punya rumah dengan halaman belakang yang luas untuk pesta BBQ. Sementara pelajar seperti kami biasanya memakai fasilitas taman yang ada alat BBQ-nya. Fasilitas umum ini gratis, tinggal datang pagi-pagi saja agar nggak keduluan yang lain.

3. Makanan
Sosis bule lebih besar! Literally. Biasanya mereka memanggang sosis, lamb chop (domba muda), daging sapi dan babi. Kami tentu saja tidak memasukkan daging babi ke dalam menu. Haram, kata MUI. Orang bule juga suka memanggang sayuran, seperti: pumpkin, eggplant, zucchini, zucchini flower, paprika, asparagus dll. Sementara kami, sukanya bakar jagung dan ketela.

4. Bumbu
Ini dia perbedaan kuncinya. Orang bule lebih suka memakai bumbu madu, lemon dan macam-macam herb seperti: rosemary, dill, parsley, basil dan coriander. Sementara daging kami, tentu saja berlumur bawang putih, bawang merah dan kecap manis. Tak lupa dimakan dengan saus sambal. Bisa dibayangkan lebih sedap yang mana kan?



A.K.
provokator resmi BBQ pelajar Indonesia di Sydney 2009

Comments

adelina fauzie said…
ternyata lebih sedap yang mana? belom pernah nyobain yg aneh2 soalnya...bbqan jga ga pernah, hehehe...
ade kumalasari said…
saya sih lebih suka kecap manis, maklum lidah Indo. Bumbu ala bule menurut saya membosankan... seperti tanpa bumbu.
indah zetha said…
hmmmmm.... yummy....
*glegh*
ervin sunardy said…
jd pengen nih....
Bikin ngiler aja Mbak... ^_^
ade kumalasari said…
awas, ada yang netes! hehehe...
ade kumalasari said…
lain kali aku undang ya?
ade kumalasari said…
siapin sapu tangan...
irma ^_^ said…
wahhh...asiik yahh..sampe fasilitasnya juga disediainn..klau di indonesia mgkn alat2 BBQnya da di embat orang/pemulung deh..hehehe
Fakhri Zakaria said…
malah dijadiin buat jualan sate...
ade kumalasari said…
sudah bisa ditebak, makanya yang mau kasih fasilitas ogah duluan.
ade kumalasari said…
kreatif sekali ide mu. impian terpendam ya?
sukmo pinuji said…
jadi ingat kalau di kampung halaman pas idul adha, kita sekeluarga bikin acara BBS (Bakar-Bakar Sate), sok ala bule gitu, tapi tetap aja pake anglo, arang sama kipas .. hehehe
ade kumalasari said…
sama, Mbak. modal daging gratisan, hehehe.
Leila Niwanda said…
Sebagai provokator resmi, dapet apa, Mbak? hehehe.
ade kumalasari said…
dapat sisa daging kalau beruntung, hihihi.

Popular posts from this blog

Naik Garuda

Ke Dokter

STEP-BY-STEP Mendaftar BPJS Kesehatan Secara Online (dengan gambar)

12 Buku Cerita Berbahasa Inggris Untuk Batita dan Balita

Kiriman Tak Sampai

Profesi Kita, Impian Yang Hidup

Cinta Adisty

"LHO MASIH KECIL KOK SUDAH KELAS 2?"

BUKU YANG KUBACA 2016

Satu, Dua, atau Tiga Kecupan?