Musuh Utama
Ketika di Indonesia, musuh utama saya adalah toilet umum. Di mana-mana kok nggak ada toilet umum yang bersih, wangi dan gratis. Kecuali di hotel berbintang kali ya... (jarang ke sana). Di Mal besar aja nggak begitu bersih, udah gitu bayar pula. Di bandara internasional, yaa lumayanlah, tapi masih di bawah standar saya. Di kereta? Duh, yang ini saya nggak berani komentar.
Di Sydney, toilet umum nya rata-rata lebih bagus daripada toilet saya di apartemen. Bersih, kering, wangi, selalu ada tissuenya dan wastafel dengan sabun cuci tangan. Jadi saya tidak perlu was-was kalau bepergian, tidak perlu menahan-nahan segala.
Musuh utama saya di sini adalah tangga stasiun. Perlu diketahui kalau stasiun kereta di sini tidak pernah selevel dengan jalan. Bisa di atas atau di bawah jalan raya, sehingga rel kereta tidak berpotongan langsung dengan jalan. Karena itu selalu ada tangga naik atau turun menuju platform stasiun. Di beberapa stasiun besar atau stasiun baru sudah tersedia fasilitas lift. Tapi di beberapa stasiun kecil dan stasiun tua, lift ini belum ada.
Bukannya saya malas naik turun tangga. Dulu ketika masih bekerja, saya naik turun tangga dengan berlari untuk mengejar kereta yang berganti jurusan. Sekarang ini kan saya termasuk kaum difabel karena kemana-mana membawa stroller (kereta dorong) untuk bayi. Bisa dibayangkan dong kalau saya harus mengangkat kereta dorong naik turun tangga yang lumayan tinggi itu?
Biasanya memang ada orang-orang baik hati yang bersedia membantu mengangkat stroller. Tapi kalau stasiun sedang sepi dan tak ada orang, saya terpaksa mengangkat kereta dan bayinya sekalian sendirian. Pernah di stasiun Punchbowl, ketika saya mengantar Anindya TPA Sabtu lalu, saya menunggu lama di depan tangga untuk meminta bantuan orang. Tapi apa daya, tak ada seorangpun yang nongol, akhirnya saya beraksi sendirian sambil ngos-ngosan.
Untungnya, stasiun Lakemba, tempat saya tinggal sekarang, sudah dilengkapi dengan lift. Juga stasiun tujuan utama saya belanja dan jalan-jalan seperti Central, Circular Quay, Town Hall, Bankstown, Campsie, Bondi Junction, dan Rhodes. Idealnya sih, setiap stasiun dilengkapi dengan lift, terutama stasiun untuk pindah-pindah jurusan, seperti Redfern dan Sydenham. Karena yang membutuhkan lift ini bukan hanya orang-orang dengan kereta bayi seperti saya, tapi juga orang-orang tua dengan tongkat, orang berkursi roda, orang-orang obes yang berjalan saja susah, atau orang-orang dengan keranjang belanja. Masalah lift ini selalu dibahas di koran-koran komunitas (terutama menjelang pemilu), tapi kok ya nggak segera diatasi. Sydney gitu loh?
Solusi sementaranya, saya menghindari bepergian ke stasiun-stasiun yang tidak ada lift-nya. Saya benci merasa tak berdaya.
A.K.
Di Sydney, toilet umum nya rata-rata lebih bagus daripada toilet saya di apartemen. Bersih, kering, wangi, selalu ada tissuenya dan wastafel dengan sabun cuci tangan. Jadi saya tidak perlu was-was kalau bepergian, tidak perlu menahan-nahan segala.
Musuh utama saya di sini adalah tangga stasiun. Perlu diketahui kalau stasiun kereta di sini tidak pernah selevel dengan jalan. Bisa di atas atau di bawah jalan raya, sehingga rel kereta tidak berpotongan langsung dengan jalan. Karena itu selalu ada tangga naik atau turun menuju platform stasiun. Di beberapa stasiun besar atau stasiun baru sudah tersedia fasilitas lift. Tapi di beberapa stasiun kecil dan stasiun tua, lift ini belum ada.
Bukannya saya malas naik turun tangga. Dulu ketika masih bekerja, saya naik turun tangga dengan berlari untuk mengejar kereta yang berganti jurusan. Sekarang ini kan saya termasuk kaum difabel karena kemana-mana membawa stroller (kereta dorong) untuk bayi. Bisa dibayangkan dong kalau saya harus mengangkat kereta dorong naik turun tangga yang lumayan tinggi itu?
Biasanya memang ada orang-orang baik hati yang bersedia membantu mengangkat stroller. Tapi kalau stasiun sedang sepi dan tak ada orang, saya terpaksa mengangkat kereta dan bayinya sekalian sendirian. Pernah di stasiun Punchbowl, ketika saya mengantar Anindya TPA Sabtu lalu, saya menunggu lama di depan tangga untuk meminta bantuan orang. Tapi apa daya, tak ada seorangpun yang nongol, akhirnya saya beraksi sendirian sambil ngos-ngosan.
Untungnya, stasiun Lakemba, tempat saya tinggal sekarang, sudah dilengkapi dengan lift. Juga stasiun tujuan utama saya belanja dan jalan-jalan seperti Central, Circular Quay, Town Hall, Bankstown, Campsie, Bondi Junction, dan Rhodes. Idealnya sih, setiap stasiun dilengkapi dengan lift, terutama stasiun untuk pindah-pindah jurusan, seperti Redfern dan Sydenham. Karena yang membutuhkan lift ini bukan hanya orang-orang dengan kereta bayi seperti saya, tapi juga orang-orang tua dengan tongkat, orang berkursi roda, orang-orang obes yang berjalan saja susah, atau orang-orang dengan keranjang belanja. Masalah lift ini selalu dibahas di koran-koran komunitas (terutama menjelang pemilu), tapi kok ya nggak segera diatasi. Sydney gitu loh?
Solusi sementaranya, saya menghindari bepergian ke stasiun-stasiun yang tidak ada lift-nya. Saya benci merasa tak berdaya.
A.K.
Comments
tapi kalo di stasiun atau terminal di kota2...yaaah...jorok dan harus bayar pula...
padahal, fasilitas umum adalah tanggungjawab negara
INI ADALAH CERITAKU
Saya MURNI SANTI, wanita Aa, ibu, saudara perempuan dan teman dari (Bekasi), Indonesia, saya seorang MANAJER ESTATE NYATA dan saya telah mengalami banyak tekanan keuangan baru-baru ini, tidak ada yang mau meminjam uang kepada kami untuk menyelesaikan proyek komersial kami yang telah dalam konstruksi beberapa bulan sekarang. Saya telah ditipu oleh beberapa perusahaan pinjaman palsu yang mengklaim sejumlah besar uang dari saya tanpa kami tidak menerima pinjaman.
Saya merasa frustrasi, suami saya mencoba yang terbaik dan membantu, saya akan bunuh diri karena rasa sakit, itu terlalu berat untuk ditanggung dan saya kehilangan semua harapan, sampai saya diperkenalkan kepada SEMUA PINJAMAN HUTAN GLOBAL sebuah perusahaan pinjaman yang disponsori oleh bank dunia itu sendiri.
Saya memutuskan untuk mengajukan pinjaman dan menghubungi perusahaan, petugas pinjaman mereka yang benar-benar memberi saya harapan dan mengatakan kepada saya tidak khawatir bahwa perusahaan akan meminjamkan uang kepada saya, bahkan ketika jumlah yang saya butuhkan sangat besar, dan semua saya bisa memberi mereka persyaratan yang merupakan informasi pribadi, yang saya lakukan.
Saya telah melalui semua proses, mereka berjanji untuk meminjamkan uang yang saya minta setelah mengkonfirmasi saya memenuhi syarat untuk pinjaman, saya diminta untuk menunggu, yang paling mengejutkan adalah pinjaman dimasukkan ke dalam akun saya dan saya mengkonfirmasinya .. Kami perusahaan kembali secara finansial dan keluarga saya baik-baik saja, ini membuat hidup saya lebih baik, saya berterima kasih kepada Allah dan kepada SEMUA PINJAMAN HIBAH GLOBAL
GMAIL ..... allglobalgrantloan@gmail.com
UNTUK MENGHUBUNGI KU
Murni Santi
murnisanti55@gmail.com
Saya menerima pinjaman saya di rekening bank saya setelah Nyonya. LADY ESTHER telah mentransfer pinjaman kepada saya, ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah Rp600.000.000 yang saya terapkan telah dikreditkan ke rekening bank saya. dan saya punya buktinya dengan saya, karena saya masih terkejut, emailnya adalah (ESTHERPATRICK83@GMAIL.COM)
Jadi untuk pekerjaan yang baik, LADY ESTHER telah melakukannya dalam hidup saya dan keluarga saya, saya memutuskan untuk memberi tahu dan membagikan kesaksian saya tentang LADY ESTHER, sehingga orang-orang dari negara saya dan kota saya dapat memperoleh pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi LADY ESTHER melalui email: (estherpatrick83@gmail.com) silakan hubungi LADY ESTHER Dia tidak tahu bahwa saya melakukan ini tetapi saya sangat senang sekarang dan saya memutuskan untuk memberi tahu orang lain tentang dia, Dia menawarkan semua jenis pinjaman baik untuk perorangan maupun perusahaan dan juga saya ingin Tuhan memberkati dia lebih banyak,
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: (rikanadia6@gmail.com). Sekarang, saya adalah pemilik bangga seorang wanita bisnis yang baik dan besar di kota saya, Semoga Tuhan Yang Mahakuasa terus memberkati LADY ESTHER atas pekerjaannya yang baik dalam hidup dan keluarga saya.
Tolong lakukan dengan baik untuk meminta saya untuk rincian lebih lanjut tentang Ibu dan saya akan menginstruksikan, dan ada bukti pinjaman, hubungi LADY ESTHER melalui email: (estherpatrick83@gmail.com) Terima kasih semua
Saya Widodo saya tinggal di Medan di Indonesia, saya telah mencari pinjaman selama beberapa tahun. Saya 6 kali menjadi korban penipuan dengan pemberi pinjaman palsu yang telah menghancurkan hidup saya, saya memang mencoba bunuh diri karena mereka. Karena saya punya hutang dan tagihan yang harus dibayar. Saya pikir ini sudah berakhir untuk saya, saya tidak lagi memiliki perasaan hidup. Saya hampir menyerah, tidak sampai saya mencari saran dari teman SISKA WIBOWO (siskawibowo71@gmail.com) yang kemudian mengarahkan saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal, Ny. ESTHER PATRICK yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 150 juta Rupiah dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan pada tingkat bunga lebih rendah dari 2%. (estherpatrick83@gmail.com)
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah pinjaman yang saya terapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan, karena saya berjanji akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres . silakan hubungi ibu sekarang estherpatrick83@gmail.com
Dan saya tahu sebagian besar dari Anda juga telah menjadi korban penipuan, Anda tidak perlu repot lagi karena saya harus menyampaikan kabar baik dan satu-satunya pemberi pinjaman yang dapat Anda percayai, Jadi saya tidak dapat menyimpan ini untuk diri saya sendiri sehingga saya harus mulai dengan membagikan kesaksian tentang mengubah hidup ini bahwa Anda dapat menghubungi saya melalui email (widodocepi@gmail.com) Ny. Esther Patrick Saya selamanya Bersyukur atas Segala yang telah Anda lakukan untuk saya.