Time Flies When You Put Your Baby at Childcare

Setiap kali ada yang tanya mengapa kita berencana masukin Ayesha (20 bulan) ke childcare, suami saya pasti bilang, "Biar Mala ada waktu untuk nulis." Ouw, that is so sweeeeeet... Tapi itu juga memaksa saya untuk 'produktif' dan lebih bisa menata jadual kegiatan sehari-hari.

Childcare di Australia sebenarnya fungsinya sama dengan Tempat Penitipan Anak di Indonesia. Childcare di sini bukan sekolah TK. Anak-anak sejak usia 6 bulan sampai 5 tahun bisa dititipkan seharian di Childcare kalau orang tuanya bekerja/sekolah. Untuk anak usia di atas 5 tahun wajib untuk masuk Kindergarten (selama 1 tahun), dilanjutkan dengan sekolah dasar (Primary School).

Beda dengan Sekolah Dasar yang digratiskan untuk citizen dan permanent resident, Childcare ini biayanya mahal banget. Makanya tidak semua orang mampu menitipkan anaknya ke Childcare. Di Lakemba Childcare, biaya nya $73 per hari. Biaya dihitung per hari meskipun jam masuk dan keluarnya bebas. Anak yang hanya masuk setengah hari juga bayar sama. Jam buka Childcare adalah jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Untuk permanent resident dan citizen, ada diskon khusus yang besarnya tergantung pendapatan tahunan keluarga. Kira-kira setelah mendapat diskon maksimal, 'tinggal' membayar $35 perharinya. Mungkin masih terasa mahal kalau dikonversikan ke rupiah. Tapi gaji UMR di sini mencapai $16 per jam nya. Jadi orang tua tinggal bekerja dua jam saja untuk bisa membayar biaya titip sehari.

Kami sudah mendaftarkan Ayesha sejak November tahun lalu dan baru mendapat tempat pertengahan Februari ini. Kebutuhan untuk childcare memang besar, sementara spot yang tersedia terbatas. Apalagi untuk usia 6 bulan - 2 tahun. Ada aturan yang membatasi jumlah anak maksimal dalam satu gedung childcare. Untuk kelas bayi, maksimal menerima 5 anak per hari.  

Ayesha masuk setiap hari Senin dan Selasa. Saya mengantarnya jam 9, sekalian mengantar kakaknya, Anindya yang sekolahnya persis di depan Childcare Ayesha. Rencana saya, jemputnya juga sekitar jam 3 sore, setelah menjemput kakaknya. Tapi pada dua hari pertama masuk, saya sudah jemput Ayesha pukul 12 siang. Jadi hanya sekitar 4 jam di Childcare.

Childcare Ayesha menempati bangunan yang luas. Ada tempat bermain luar ruang yang dilengkapi dengan kolam pasir. Ruang makan bersama ada di teras, dekat dengan kamar mandi. Di dalam ruang ada tempat bermain dengan tema tertentu dan ruang untuk tidur siang. 

Beberapa manfaat menitipkan anak di Childcare adalah anak menjadi lebih mandiri, juga mempunyai kemampuan sosial yang lebih baik karena belajar berbagi dengan teman sebaya sejak kecil. Selain itu, saya sendiri ingin Ayesha mempunyai kemampuan bahasa yang baik dan bisa mengutarakan pendapat atau perasaannya.

Bagaimana dengan "me time" saya? Ternyata, pada hari pertama setelah saya meninggalkan Ayesha di Childcare, perasaan saya deg deg an terus. Kepikiran terus sama Ayesha, jangan-jangan dia nangis di sana. Carer bilang akan menelpon saya kalau Ayesha memang menangis histeris. Jadi di rumah, saya deg deg an menunggu telepon berdering. Ternyata sampai saya menjemputnya, Ayesha baik-baik saja. Meskipun raut wajahnya masih menunjukkan kekhawatiran, dia tidak menangis histeris ketika saya tinggal. Dia hanya menangis sedikit ketika 'dipaksa' makan siang. Hari kedua, Ayesha malah ketiduran setelah acara morning tea sampai ketika saya jemput. Wah, kalau gini yang enak carer-nya.

Kegiatan di childcare memang 'hanya' bermain. Untuk usia 4 - 5 tahun pun tidak diajari membaca, menulis dan berhitung. Bagus juga untuk tidak membebani pikiran anak-anak. Biasanya mereka diajak untuk mendengar cerita, bernyanyi, melukis, bermain drama, bermain ketangkasan dan 'play pretend'. Makanan disediakan semua oleh pihak Childcare. Pagi hari jam 7 mereka menyediakan sarapan. Jam 9.30 ada morning tea berupa camilan, buah dan susu. Jam 11.30 ada makan siang. Jam 3.00 ada afternoon tea dan jam 5 ada late afternoon tea. Childcare di sini juga melayani anak-anak yang punya kebutuhan makanan yang khusus, misalnya alergi terhadap makanan tertentu, vegetarian atau halal. 


Staf yang bekerja di Childcare sangat profesional dan ramah. Mereka bersedia mendiskusikan perkembangan anak-anak yang dititipkan dan masalah-masalah yang dihadapi. Saya merasa tenang Ayesha punya kesempatan bermain di tempat yang nyaman, dengan teman sebaya dan pengasuh profesional.

Ada juga sih yang memprotes keputusan kami menaruh Ayesha di Childcare. "Kasihan, masih terlalu kecil," begitu katanya. Ehem, nggak kasihan sama Mamanya? Siapa tahu Ayesha kadang juga bosan main hanya berdua dengan mamanya saja. Ibu-ibu Indonesia termasuk yang beruntung bisa punya pembantu, babysitter, Oma Opa, saudara atau tetangga untuk membantu mengasuh anak. Di sini, biarlah saya menikmati beberapa jam dalam seminggu kemewahan "me time".

A.K. 
*siap-siap menulis proposal kencan dengan you-know-who. uhuy!

Comments

Imazahra Chairi said…
Aiiiiiiiiih, melihat2 foto ini dan membaca kisahmu, Say, membuatku rindu pada partime job-ku dulu :-)

Btw, mahal juga ya child care-nya :-)
Di Leeds kalo yg pny government, public childcare gitu, cukup sktr 5 pounds per day :-)
ade kumalasari said…
wuih, lima pounds murah banget. tapi bayaran umr berapa di sana?
Imazahra Chairi said…
Waduh, lupa Say :-)

Yang jelas, waktu 2007, umr 5 pounds per hour :-)
Dina Mama 2F said…
bagus ya mbak....bersih, nyaman, mengugah anak utk kreatif juga..

Popular posts from this blog

Memulai Investasi Reksadana

Live The Dream

Fitnes, Penting Gak Sih?

"LHO MASIH KECIL KOK SUDAH KELAS 2?"

Love at Every Byte

Kiriman Tak Sampai

Penulis Kurang Gizi

Testimonial

The Drama