Superman Kembali
Kemarin, aku nonton jangan-lewatkan-film-ini bareng Nindipong (4) dan adikku, Dila. Kami nonton di 21 Amplas (Ambarukmo Plasa). Thank God, sekarang Jogja punya 21, hehehe… Tadinya kami terganggu sama suara Dolby yang kenceng banget, sampai Nindi harus menutup kedua telinganya. Tapi, secara umum, kami menikmati film ini.
Film dibuka dengan usaha Lex Luthor(diperankan dg baik oleh Kevin Spacey), musuh abadi Superman, untuk mendapatkan kristal dari planet Krypton. Aku nggak begitu suka pembukaan film ini yg terasa suram banget, apalagi sound effect nya, annoying dan sering mengagetkan. Nindi nanya-nanya terus, “Mana, Ma, superman-nya?”
Ah, untungnya si superhero segera nongol. Dila sama aku sampai teriak, “Ganteng banget!!!” Hehehe, norak ya. Tapi emang, nggak ada yang menyangkal, Superman di film ini, mukanya kayak dipahat dari lilin, halus dan licin, kayak patung di Madame Tussaud aja. Bodynya? Uhm, sexy (not mention his red “underware”, hehehe). Yang nggak nguatin tuh S ponytail-nya. Argh!!!
Aku suka sama movie effect nya yang emang udah canggih bgt. Superman, kali ini, udah bener-bener bisa terbang, gak terbang bohong2an dengan
Yang mengejutkan, kali ini
Dari misi penyelamatan ke cinta yang terpendam. Repot juga kalee jadi superhero. “You were raised as a human, but you can not be just like human.”
Scene favoritku ketika Superman diwawancara ama
A.K.
(already have my own hero)
Comments