Selama lima setengah tahun tinggal di Sydney, kami hidup tanpa pembantu rumah tangga. Di sana, punya PRT/ART memang tidak usum . Hanya orang super kaya yang bisa menggaji pembantu sesuai UMR: $15 per JAM. Saya dan suami terbiasa melakukan semua pekerjaan rumah tangga bersama-sama. Ketika saya bekerja full time di salah satu supermarket, Big A (waktu itu kelas 1 SD) kami titipkan di program OSHC (Out of School Hour Care) sekolahnya karena saya baru pulang kerja jam 4 sor e sementara sekolah selesai jam 3 sore. Setelah kembali ke Surabaya, kami punya ART sebentar, kemudian dia pamit. Ya sudah lah, kami kembali ART-less. Saya toh sudah biasa hidup tanpa ART. Saya juga bekerja dari rumah, jadi rumah tetap ada yang nunggu, kiriman dari online shop tetap sampai # ehgimana :p Anak-anak kami libatkan dalam pekerjaan rumah tangga. Big A tugas utamanya membuang sampah, mencuci piringnya sendiri dan membersihkan kamarnya sendiri. Little A menyiram tanaman dan...
The happy girl Tahun ini saya dan Nino merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-20. Karena angkanya cukup istimewa (dan genap :p) saya ingin kencan yang nggak biasa-biasa aja. Di akhir bulan Mei saya sudah booking ke Nino, biar nggak tabrakan sama acara rapat-rapatnya. "Mas, nanti pas anniversary kita, nge-date yuk?" Nino dengan sigap membuka Google Calendar di tabletnya, langsung mengiyakan. "Oke... tanggal berapa?" tanyanya dengan nada datar. And I am like, "Excuse meeee..." Hahaha, same old Nino, jarang ingat tanggal anniversary kami. Saya nggak pernah mempermasalahkan hal sepele seperti lupa tanggal, lha wong saya sendiri juga pernah lupa. Saya merasa sudah cukup mengenalnya untuk tidak menaruh harapan terlalu tinggi untuk hal-hal yang sepele. Kalau tidak mau dikecewakan soal kado ultah, misalnya, ya saya kasih hint yang terang benderang. Biar surprise-nya masih ada (sedikit), tapi saya nggak kecewa karena bakal terima kado sesuai harapan, haha. Di u...
I have never heard the word ROXY until my witty and lovely sister asked me to buy a roxy something for her aussie souvenir. Not a koala nor kangaroo. Not even a boomerang or aboriginal art. I thought, what the h**l Roxy is? Is it an aussie thing? How come I've never heard it before? "Whua, kamu tuh gak gaul banget," my sister said. Maybe I am. I'm not in to fashion. I know nothing about style. It turned out that Roxy is the second brand for Quicksilver, especially designed for ladies. It's not about the surf gear actually, it's more about fashion. I went to Roxy store at city last week. I was almost mistaken entering a fabulous hotel with a doorman because it's in the same building in my address. I was really scared entering that glam place since I was only in my jeans and sneaker. Then I walked down to the other side of the building, and Voila! I could see the Roxy sign. Huff! The store was realy warm and cozy, full of cute and nice things, ma...
The best things we have in our first month here, suprisingly, is the food. It's great to master my own kicthen, as in Malang, its the authority of our maid. hehehe. We start cooking the simple things such as any ingredients w instant spices. no wonder if our cooking is always special. sate, soto, empal, rendang, nasgor, opor, ayam goreng, anything w instant spices. thanks for bamboe, and indofood and kokita, for making me not such an idiot cook. then we dare to try another recipe w/o the instant help. and we're still success. my Mum would not believe me if 'this lazy girl' can cook Sapi Lada Hitam w/ Paprika. Hem, yummy! A.K. ps: in the pics, Nino's cooking in our kitchen
Trivia pertama 1. sejak kapan nulis novel? sejak adek-ku, dila,menangin lomba resensi teenlit gramedia. sejak itu aku ‘panas’ n ‘kebakaran’. langsung deh ngebut bikin novel… 2. berapa lama nulis I’m Somebody Else? sekitar tiga bulan (udah termasuk ngambek2nya). awal desember04 sampe akhir februari 05. 3. gimana ceritanya bisa diterbitin? waktu itu kukirim ke empat penerbit. Katakita yang pertama ngasih jawaban. Langsung oke deh… Trivia Kedua 1. siapa tokoh favorit di novel? ehm, suka semuanya.terutama sih nama temen2 yang udah kupinjem buat figuran, he he he.kalo ada yg ngerasa mirip, itu emang elo! but paling favorit ya Laskar, alias Aska. 2. kok bisa sih namanya Laskar? ehm, ke-inspirasi ama album dewa terbaru, he he he… trus inget temen TK namanya Aska. 3. apa yang lo suka dari Aska? masakannya, he he… cewek mana sih yang nolak dimasakin bruschetta, salad w/ special thousand island n fruit cake? Trivia Ketiga 1. ada nggak,bagian yang elo sebel di novel? buanyak, ha-ha… paling sebel ...
Tadinya aku nggak mau ikut-ikutan nulis tentang zonasi yang sedang ramai dibicarakan di Indonesia. Tapi karena banyak yang ingin tahu tentang sistem sekolah di sini, aku akan membagikan pengalaman keluarga kami ‘mencarikan’ sekolah menengah buat Lil A (11 tahun). Semoga bisa menambah wawasan. Kami tinggal di kota Frankfurt am Main di negara bagian Hessen. Sekolah dasar (Grundschule) di sini, sama dengan sebagian besar negara bagian lain di Jerman, hanya sampai kelas 4. Mulai kelas 5, anak-anak masuk sekolah menengah yang terbagi menjadi tiga macam: Hauptschule, Realschule, dan Gymnasium. Jerman menerapkan wajib belajar sampai anak-anak berusia 16 tahun. Undang-undang mengamanatkan setiap anak (tidak peduli status kependudukannya, apakah imigran atau refugee) berhak mendapatkan akses pendidikan, selama anak ini tinggal di Jerman dan belum menginjak usia 16 tahun. Pemerintah wajib menyalurkan anak usia sekolah ke sekolah terdekat dengan tempat tinggal. Ini mirip dengan ketika ...
My two beautiful and smart daughters. I'm complete alright. "Kapan nambah anak satu lagi? Yang cowok, biar komplet!" Saya agak gimanaaa gitu kalau denger kalimat di atas. Biasanya sih memang diucapkan dengan nada guyon, atau basa-basi kalau nggak ada hal lain yang bisa diomongkan. Saya biasanya juga cuma nyengir aneh. Mesti jawab apa coba? Pertama, kita tidak bisa memilih jenis kelamin anak. Semua juga tahu, kan? Kekhawatiran saya, keputusan untuk memiliki anak berikutnya hanya karena preferensi jenis kelamin, dan akhirnya t idak terkabulkan, akan menimbulkan kekecewaan dan berakibat buruk pada bayi. Yang kedua, saya sudah merasa komplet dengan dua anak sekarang ini, perempuan semua. Kalau pun misalnya saya diberi anak laki-laki semua, insyaallah saya juga akan merasa komplet. Apa sih sebenarnya bedanya memiliki anak laki-laki dan anak perempuan? Kalau perempuan bisa didandani, diajari menjahit, diajak masak bareng? Well , anak perempuan pertama sa...
Sejak kelas 7 (kelas 1 SMP), Big A sudah gelisah memikirkan pengen ambil jurusan apa saat kuliah nanti. Pertama, dia ingin kuliah Sastra Inggris. Gara-garanya, dia nge-fans sama JRR Tolkien dan pengen menulis skripsi tentang karya Tolkien. Tidak cuma pengen kuliah sastra Inggris, dia pengen kuliahnya di Oxford! Emaknya garuk-garuk kepala. Kemudian dia mulai tertarik belajar Filsafat. Bapaknya yang mulai ketar-ketir. Kami yakin dia akan menjadi mahasiswa Filsa fat yang sukses. Tapi setelah itu mau ngapain? Di Indonesia, keahlian di bidang ilmu ini kurang dihargai. Lalu Big A malah jadi tertarik belajar Perbandingan Agama. Waduh, berat Nak, beraaaat. Sampai sekarang, "kuliah jurusan apa" masih menjadi topik diskusi yang hangat di meja makan kami. Saya ingin Big A tetap membuka peluang seluas-luasnya untuk pilihan jurusan. Saya ingin dia mendapat informasi sebanyak-banyaknya. Kami banyak berdiskusi tentang berbagai topik, mulai dari agama sampai ekonomi, mu...
Pagi ini kami kedatangan petugas pemeriksa meteran air PDAM. Anak baru kayaknya. Yang menerima suamiku. "Nggak normal ini, Pak," kata petugas. Kami memang sangat hemat air. Tagihan per bulan rata-rata Rp 15.000. Sementara tetangga sebelah (aku pernah nguping) tagihannya sampai 5x lipat. "Kami nggak pakai bak mandi, Mas. Mandinya pakai shower," suamiku menjelaskan. Males kan dituduh nyolong air. "Masih nggak normal itu, Pak," gumam petugas sambil melihat rumah kami yang (terlihat) besar. "Oh, ada sumur di belakang." "Oh, kalau itu normal." ===== Suamiku pinter deh. Mending bilang ada sumur di belakang (memang ada, cuma gak dipakai) daripada harus menjelaskan kalau kami jarang mandi, jarang mencuci baju, jarang menyiram tanaman, jarang memasak, hampir gak pernah mencuci mobil, minum pakai air galonan. Sungguh tidak normal :p ~ A.K.
Di Sydney dilarang tersesat. Di Indonesia sih gampang, kalau tersesat tinggal tanya penjual teh botol di pinggir jalan, atau tanya tukang tambal ban. Di sini, kalau nggak tahu jalan ya nggak bakalan bisa pulang. Kalau maksa nanya sama orang paling jawabannya, " Dunno Mate ." Itu sebabnya semua orang wajib memiliki peta jalan. Kalau ingin peta jalan yang komplit ya harus punya buku setebal buku telepon itu. Di sini, peta jalan diterbitkan dan diperbarui setiap tahun, jadi kalau ada pembangunan jalan atau fasilitas baru, langsung ketahuan di peta. Beda dengan peta jalan Surabaya terbitan Periplus tahun 2007 yang saya gunakan dulu. Nggak sama antara peta dan kenyataan. Kami pernah mencari alamat dengan menyusuri jalan di daerah Barata Jaya, eh, tiba-tiba jalannya menghilang, padahal di peta masih ada. Hem, salah strategi deh. Di Surabaya memang lebih manjur tanya tukang tambal ban daripada baca peta. Kalau males (atau nggak bisa) baca peta, bisa numpang tanya sama O...
Comments
kapan yach, wajahku nongol diharian umum kotaku.
=D
*suatu saat dech..itu pasti..asal bukan harian kriminal. halah...!!
yg jelas dunk mal,,,