HEMAT AIR

 
Pagi ini kami kedatangan petugas pemeriksa meteran air PDAM. Anak baru kayaknya. Yang menerima suamiku.
"Nggak normal ini, Pak," kata petugas.
Kami memang sangat hemat air. Tagihan per bulan rata-rata Rp 15.000. Sementara tetangga sebelah (aku pernah nguping) tagihannya sampai 5x lipat.

"Kami nggak pakai bak mandi, Mas. Mandinya pakai shower," suamiku menjelaskan. Males kan dituduh nyolong air.
"Masih nggak normal itu, Pak," gumam petugas sambil melihat rumah kami yang (terlihat) besar.

"Oh, ada sumur di belakang."
"Oh, kalau itu normal."


=====
Suamiku pinter deh. Mending bilang ada sumur di belakang (memang ada, cuma gak dipakai) daripada harus menjelaskan kalau kami jarang mandi, jarang mencuci baju, jarang menyiram tanaman, jarang memasak, hampir gak pernah mencuci mobil, minum pakai air galonan.

Sungguh tidak normal :p

~ A.K.

Comments

Popular posts from this blog

Berbunga-bunga Karena Bunga: Catatan Dua Puluh Tahun Bersama

Profesi Kita, Impian Yang Hidup

Summer Triangle

A Festive Season

MATHE ARBEIT

Five months and two weeks until Harry Potter and The Deathly Hallows released

Temuan di Pinggir Jalan

Memulai Investasi Reksadana

Fairish

Booklover Madness