Today is my first day at gym. Gara-garanya, aku reaksioner waktu Nino bilang, "Mamapong, sekarang tambah gemuk deh. Bisa nggak seperti dulu lagi?" Whoa, jadi panas rasanya. Langsung deh besoknya aku daftar ke gym deket rumah. Hari ini mulai latihan. Satu setengah jam dengan menu yang kebanyakan menurutku untuk seorang pemula. Melatih dada, punggung, paha, perut, lengan. Wuih! Yang lumayan menghibur adalah: di sini ketemu cowok-cowok bertubuh sentosa. huahahaha. Sehat-sehat banget. Sixpack gitu loh… Apalagi trainernya. Zaki n Hero (namanya aja udah hipos!). Sebenarnya, penting gak sih ikut fitnes? Cuma gara-gara omongan Nino doang, atau emang aku sendiri pengen menjadi bugar? cieh… Tapi lumayan juga sih, rasanya, abis olahraga. Pasti lebih mending daripada olahraga jari doang (ceting di YM, huehehehe). Besok, pas bangun, tinggal nunggu pegel2nya. Trus sebulan lagi, aku pengen Nino bilang: "Kamu kok tambah seksi sekarang?" A.K.
The happy girl Tahun ini saya dan Nino merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-20. Karena angkanya cukup istimewa (dan genap :p) saya ingin kencan yang nggak biasa-biasa aja. Di akhir bulan Mei saya sudah booking ke Nino, biar nggak tabrakan sama acara rapat-rapatnya. "Mas, nanti pas anniversary kita, nge-date yuk?" Nino dengan sigap membuka Google Calendar di tabletnya, langsung mengiyakan. "Oke... tanggal berapa?" tanyanya dengan nada datar. And I am like, "Excuse meeee..." Hahaha, same old Nino, jarang ingat tanggal anniversary kami. Saya nggak pernah mempermasalahkan hal sepele seperti lupa tanggal, lha wong saya sendiri juga pernah lupa. Saya merasa sudah cukup mengenalnya untuk tidak menaruh harapan terlalu tinggi untuk hal-hal yang sepele. Kalau tidak mau dikecewakan soal kado ultah, misalnya, ya saya kasih hint yang terang benderang. Biar surprise-nya masih ada (sedikit), tapi saya nggak kecewa karena bakal terima kado sesuai harapan, haha. Di u...
Makan siang Diet Mayo hari pertama Beneran nih mau nyoba diet mayo? Sudah baca pengalaman saya di sini kan? Nggak usah takut, dietnya nggak nyiksa-nyiksa banget kok, seenggaknya buat saya. Menu diet mayo sudah ditentukan untuk 13 hari. Ada menu sampai hari ketujuh, lalu hari kedelapan menunya mengulang dari hari pertama. Kabar baiknya, menu diet mayo ini bisa diakali agar ada rasanya, asal tidak ditambahi garam. Bumbu-bumbu lain seperti bawang, bawang bombay, bawang merah, lada putih, lada hitam, cabe dan berbagai macam herba diperbolehkan. Tapi nggak boleh pakai kecap manis atau saus tomat botolan ya. Bahkan mentega pun boleh, asal yang tawar ( unsalted butter ). Untuk sarapannya gampang banget, biasanya secangkir kopi atau teh, dengan 1 sendok teh gula rendah kalori. Saya pakai gula Tropicana Slim. Di hari keempat ada tambahan 1 iris roti bakar. Saya pakai roti gandum utuh ( whole wheat bread ). Sarapan hari kelima agak susah, karena cuma 1 wortel besar mentah yang diparut da...
Banyak yang bertanya pada saya, bagaimana mengajari anak agar gemar membaca. Jawabannya sederhana: (1) orang tuanya harus memberi contoh, (2) ajak untuk menyenangi bacaan sejak dini. Diajak untuk menyenangi buku ya, bukan berarti diajari membaca sejak dini :) Kalau sudah senang sama buku, anak-anak otomatis ingin belajar membaca. Di sini saya merekomendasikan 12 buku cerita bergambar (berbahasa Inggris) untuk anak di bawah tiga tahun. Sebenarnya saya bisa merekomendasikan ratusan buku yang asyik, tapi yang 12 ini spesial, favorit kami dan yang paling sering kami baca. Little A, sekarang usia 7 tahun, masih sering baca sendiri buku-buku ini. Big A yang sudah umur 14 tahun juga kadang mengintip buku ini. Lha saya saja yang sudah kepala tiga tetap suka membaca buku anak-anak yang asyik kok :) Yang ingin memulai membangun perpustakaan pribadi, bisa membeli satu buku tiap dua bulan ketika anak berusia 1 tahun. Harganya di bawah $10 dolar semua, jadi nggak berat kan? Ket...
Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Biographies & Memoirs Author: Mitch Albom A beautifully written book about the class that met every Tuesday. The subject was the meaning of life.
Sedih tak berujung. Aduh, apalagi ini? Ceritanya begini, masih ingat kisah bulan Februari lalu, saya titip dibelikan buku-buku dari Indonesia untuk 'tambahan gizi'. Adik saya mengirimkannya lewat sea mail karena biaya mahal untuk paket 4 kg. Ternyata, sampai sekarang, paket lewat laut itu belum sampai ke alamat saya. Sudah lima bulan ya? Minggu kemarin saya minta tolong Adik untuk menanyakan ke kantor pos sana. Katanya sih sudah dikirim dan sampai ke Australia. Hanya saja tidak bisa dicek posisi sebenarnya. Pencarian saya lanjutkan di Pos Australia sini. Saya mengirimkan email komplain lewat website mereka. Ternyata langsung dibalas dan meminta nomor artikel, agar bisa ditelusur jejak paketnya. Saya kirimkan lagi nomor artikel dari pindai kuitansi pengiriman. Ternyata setelah dicek, tidak ada artikel dengan nomor tersebut. Auw, lemaslah saya. Itu buku-buku penting, lezat dan bergizi. Terus sekarang bagaimana dong? Haruskah saya pasrah dan berdoa? A.K. ps: moral of the story: ne...
"Yay, I am the champion reader of this house." Setelah dihitung, ternyata Little A (8 tahun, kelas 3 SD) tahun lalu membaca 52 buku. Jumlah ini melebihi rekor kakaknya yang sanggup membaca 50 buku. "Kalau gitu, tahun ini aku baca 55 buku ah. Biar tetap ngalahin Kakak," katanya berbinar-binar. Karena Little A suka menggambar komik, kami belikan komik-komik KKPK (Next G) berbahasa Indonesia dan juga komik-komik berbahasa Inggris untuk referensi dia. Alhamdulillah nemu beberapa yang bagus di Big Bad Wolf Book Sale. "Tapi kamu harus tetap baca buku yang bukan komik lho, ya. Karena untuk membuat komik pun perlu ada story-nya," kata saya. Berkat ayahnya yang rajin membacakan chapter book (kumpulan cerpen atau novel panjang yang dibaca per bab) tiap malam, Little A jadi tertarik membaca novel yang ilustrasi atau gambarnya sedikit. Dia sudah merampungkan empat novel Roald Dahl tahun lalu, ditambah dua buku Lemony Snicket. Untuk buku-buku non fiksi, Little A suk...
Little A with her boots :) Itu komentar spontan orang-orang yang kaget melihat ukuran tubuh Little A yang mini, lebih kecil dari ukuran 'normal' teman sebayanya. Biasanya dilanjutkan dengan gumaman, "Kukira masih TK." Kalau mendengar yang seperti ini, saya nggak bisa menyembunyikan ekspresi takjub saya. Orang ini mikir nggak kalau ucapannya di depan anak saya langsung bisa menyakiti perasaannya. Little A sempat minder karena ukuran badannya yang kecil. Dia tambah se dih karena orang dewasa terang-terangan mengatakan kalau dia kecil. Ini salah satu reverse culture shock yang harus dia atasi, karena kebiasaan orang-orang di Sydney, apalagi yang belum kenal dekat, pasti hanya mengatakan hal-hal baik di depan anak. Misalnya memuji pilihan baju atau gaya rambutnya hari ini, atau bilang kalau wajahmu kelihatan cerah pagi ini. Little A pernah mengeluh kalau di sini orang jarang memuji, lebih sering mencela. Saya katakan padanya untuk menerima kenyataa...
Tahun lalu buku-buku yang dibaca Lil A (10 tahun) tidak banyak. Aku maklum karena fokus kami tahun lalu adalah perkembangan bahasa Jermannya. Juga, dia sedang di usia nanggung. Interest-nya ke buku anak-anak berkurang, sementara untuk cerita di buku remaja belum nyandak. Selain bacaan pendek dari buku pelajaran bahasa Jerman, Lil A juga bisa membaca satu buku novel anak berbahasa Jerman, dengan ilustrasi, saya belikan ketika bertemu penulisnya di Frankfurt Book Fai r. Selain itu dia baca Dork Diary terbaru dalam bahasa Inggris. Buku Good Night Stories for Rebel Girls belum selesai dia baca. Beberapa hari ini, kami sekeluarga nonton Crash Course: History of The World dari You Tube, setiap selesai makan malam. Host-nya John Green. Big A sudah khatam nonton seri ini, dan ingin berbagi dengan Lil A dan ortunya. Ketika saya nyeletuk memuji kecerdasan John Green dan buku-bukunya, Lil A kaget kalau ternyata dia seorang penulis. Nah... kesempatan untuk ngiming-imingi Lil A untuk memb...
Rating: ★★★ Category: Books Genre: Teens Author: Hara Hope Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit: 2005 Tebal: 178 halaman Spoiler Alert!!! Terus terang aku enggak suka sama covernya. Gelap euy! Ini satu-satunya cover teenlit yang pakai warna hitam (kata sebuah sumber yang bisa dipercaya, Hara memang maksa untuk pakai warna hitam). Mungkin maksudnya pengen ngegambarin langit malam yang penuh bintang. Sayang maksud itu nggak kesampaian. Ceritanya sendiri puitis, romantis, filosofis sekaligus tragis. Coba baca yang ini: “Saat kamu menatap langit di malam musim kering, pandanglah langit utara, temukan tiga bintang yang membentuk segitiga, lalu dengar kisahnya. Kamu akan menemukan aku, teman-temanku, juga Orfeus yang kucintai.” Aarrgghh… kata-katanya keren! Dapat wangsit dari mana, Hara? Tapi aku ‘terganggu’ sama guyonan-guyonan Hara ketika membaca bab-bab awal. Hara bagus banget kalau nyeritain hal-hal romantis kayak malam penuh bintang atau legenda Yunani. Tapi guyonan kamu merusa...
Comments