Sirkus Jalan Raya
Foto oleh Anindito Naik sepeda motor. Bapaknya pakai helm, anaknya enggak. Bapaknya dilindungi helm. Anaknya dilindungi Tuhan. Entah di mana saya baca ini, status facebook teman atau update twitter. Yang jelas kalimat-kalimat ini selalu terngiang di kepala saya. Saya mengantar anak-anak ke sekolah dengan naik sepeda. Little A duduk di boncengan, sementara Big A mengendarai sepeda sendiri. Jarak dari rumah kami ke sekolah sekitar satu kilometer, melewati gang konblok di kampung dan kemudian sepotong jalan raya beraspal. Kawan seperjalanan kami di pagi dan sore hari adalah abang penjual tahu, sepeda motor berpenumpang empat, becak motor, angkot tua, dan SUV yang mengambil lebih dari separuh jalan. Masing-masing kawan seperjalanan ini selalu menyapa kami dengan klakson mereka. Ada yang menyapa sopan, dua kali 'honk' pelan, sekedar tanda kalau mereka akan menyalip kami. Ada yang memang suka mengklakson apa saja seperti siulan riang di pagi hari. Tapi ada jug